04.58 Edit This 0 Comments »
ternyata ada yang lebih besar dari matahari dan banyak malah
Spoiler for ini gambarnya:



Ini adalah gambaran kedudukan planit kita tercinta dibanding benda-benda angkasa lain di alam raya ini. Sumbernya ada di sini.

Ternyata, di alam raya sana ada bintang terbesar yang berhasil di deteksi hingga saat ini, namanya VY Canis Majoris. Bintang itu letaknya di masih di galaksi kita Milky Way (Bima Sakti). Pertama kali dikemukakan oleh Jerome Lalande pada 7 Maret 1801. Karena besarnya ukuran bintang itu, dapat diamati dengan teleskop biasa pada waktu itu. Letak bintang ini sejarak 4.700 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini masuk kategori Magnitude 7, dan memiliki tingkat kecemerlangan cahaya tingkat "M". Seperti diketahui satuan kecemerlangan bintang (Stellar Scale) dinyatakan dalam skala O-B-A-F-G-K-M dimana kelompok bintang "O" adalah yang paling terang dan panas berwarna biru. VY Cais Majoris sendiri berwarna merah menyala, oleh karena itu masuk dalam kelompok "M". Diperkirakan suhu permukaan bintang ini cuma 3.000 derajat Kelvin, tergolong rendah untuk ukuran bintang.

Mengenai dimensi, hingga saat ini VY Canis Majoris adalah benda angkasa terbesar yang pernah diamati. Menurut Professor Roberta M. Humphreys dari University of Minnesota, andaikan Bumi adalah bola berdiameter 1,0 cm, maka Matahari adalah sebuah bola dengan ukuran 109 cm dengan jarak 117 m terhadap Bumi. Sedangkan VY Canis Majoris adalah sebuah bola dengan diameter 2,3 km. Sebagai perbandingan volume, seandainya Bumi adalah kelereng kecil yang hendak dimasukkan dalam sebuah wadah bola raksasa VY Canis Majoris, maka dibutuhkan 7.000.000.000.000.000 (7×1015 atau 7 quadrilliun) butir bumi untuk memenuhi bola raksasa tersebut.

Sesungguhnya, masih ada di alam raya sana bintang atau benda angkasa lain yang jauh lebih besar lagi yang belum ditemukan manusia, dan... Yang Maha Membuat alam raya ini pastilah lebih besar dari benda ciptaanNya. Masihkah manusia sombong dan bertingkah?

Setuju?

Sori, acak kadut... "soal nya baru belajar bikin thread.. Semoga bermutu, dan mempertebal rasa keimanan kita. Dan perlu kita ketahui
segala sesuatu akan kembali pada yang menciptakan jadi kalo dunia ini berakhir pada masanya pasti hancur juga walaupun itu besar nya seperti apa

Spoiler for Tambahan dari sumber lain:











2 pict itu di ambil dari sumber berbeda biar ga ada saling menyalahkan sumber thx for agan yang uda share

Ane dapet info baru ni gan

Buat agan” yang mau tau tentang galaxy bima sakti

Bima sakti/Milky Way(Bahasa inggris)


Pusat galaksi di arah rasi Sagitarius. Bintang-bintang utama dalam rasi Sagitarius ditandai dengan titik merah. Tampak bahwa terdapat penampakan seperti bayangan hitam di tengah yang dikelilingi oleh semacam "aura" cemerlang. Bayangan hitam itulah yang menjadi asal usul nama "Bima Sakti".
adalah galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total masa sekitar 1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 milyar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya.[1] Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bima sakti terdapat sistem Tata Surya, yang didalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (black hole). Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217 km/d.

Di dalam bahasa Indonesia, istilah "Bima Sakti" berasal dari tokoh berkulit hitam dalam pewayangan, yaitu Bima. Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihatnya sebagai bayangan hitam yang dikelilingi semacam "aura" cemerlang. Sementara itu, masyarakat Barat menyebutnya "milky way" sebab mereka melihatnya sebagai pita kabut bercahaya putih yang membentang pada bola langit. Pita kabut atau "aura" cemerlang ini sebenarnya adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di piringan/bidang galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi.

Diperkirakan ada 4 spiral utama dan 2 yang lebih kecil yang bermula dari tengah galaksi. Dan dinamakan sebagai berikut:
Lengan Norma
Lengan Scutum-Crux
Lengan Sagitarius
Lengan Orion atau Lengan Lokal
Lengan Perseus
Lengan Cygnus atau Lengan Luar

Cakram bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya (9.5×1017 km), dan diperkirakan rata rata mempunyai ketebalan 1000 tahun cahaya (9.5×1015 km). Bima Sakti diestimasikan mempunyai setidaknya 200 milyar bintang[2] dan mungkin hingga 400 milyar bintang[3]. Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang bermassa rendah, yang sangat sulit dipastikan. Melebihi bagian cakram bintang, terletak piringan gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (1.1×1017 km) - sebesar dua kali nilai yang diterima sebelumnya. Sebagai panduan ukuran fisik Bima Sakti, sebagai misal kalau diameternya dijadikan 100 m, Tata Surya, termasuk awan oort, akan berukuran tidak lebih dari 1 mm.

Cahaya galaksi memancar lebih jauh, tapi ini dibatasi oleh orbit dari dua satelit Bima Sakti yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil (the Large and the Small Magellanic Clouds), yang memiliki perigalacticon kurang lebih 180.000 tahun cahaya (1.7×1018 km). Pada jarak ini dan lebih jauh selanjutnya, orbit-orbit dari obyek sekitar akan didisrupsi oleh awan magelan, dan obyek obyek itu kemungkinan besar akan terhempas keluar dari Bima Sakti.

Perhitungan terakhir oleh teleskop Very Long Baseline Array (VLBA) menunjukkan bahwa ukuran Bima Saki adalah lebih besar dari yang diketahui sebelumnya. Ukuran Bima Sakti terakhir sekarang dipercaya adalah mirip seperti tetangga galaksi terdekat, galaksi Andromeda. Dengan menggunakan VLBA untuk mengukur geseran daerah formasi bintang-bintang yang terletak jauh ketika bumi sedang mengorbit di posisi yang berlawanan dari matahari, para ilmuwan dapat mengukur jarak dari berbagai daerah itu dengan assumsi yang lebih sedikit dari usaha pengukuran sebelumnya. Estimasi kecepatan rotasi terbaru dan lebih akurat (yang kemudian menunjukan dark matter yang terkandung di dalam galaksi) adalah 914,000 km/jam. Nilai ini jauh lebih tinggi dari nilai umum sebelumnya 792,000 km/jam. Hasil ini memberi kesimpulan bahwa total masa Bima Sakti adalah sekitar 3 trillion bintang, atau kira kira 50% lebih besar dari perkiraan sebelumnya.


Gambar sinar-x Bima Sakti yang diambil oleh Observatorium sinar-X Chandra Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Bima Sakti

Spoiler for Gambag sinar x bima sakti:


sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4405888
Diposkan oleh Ipenk di 00:03
Label: Astronimi, Info Sains
0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langgan: Poskan Komentar (Atom)


didukung oleh

Followers
Chat
Biar Lebih Seru N Ga Bosen Yuh Kita Chat Bareng! Silahkan Daftar dahulu untuk obrol bebas disini sepuasnya, nama gag munkin ada yang sama loh!
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
buku tamu
Labels
Alam Aneh artis Astronimi Astronomi bahaya Bahya Batu Cinta Film Fosil gosip hewan Info Iptek dan Seni info Olahraga Info Pendidikan Info Religi Info Sains Info Sejarah Info Sekolah Info Unik Kartun kasus Kejadian kesehatan Kuliner Lucu misteri Mitos Motivasi musik otomotif Penampakan Penemuan Pengetahuan Renungan Soal UN Suku Sulap Tahukah Kamu Teknologi tips Trik
Site Info
Ads Powered by:KumpulBlogger.com
[Pasang Iklan Mini Banner disini - Rp. 600 per 1 kali unik klik, 122328 Blogger terdaftar ]
Pasang iklan
Mini Banner di sini
, Komisi 3% untuk Blogger

04.57 Edit This 0 Comments »
Bakteri Pun Berkomunikasi Sebelum Menyerang Tubuh Inangnya
Sebelum melakukan serangan ke tubuh manusia bakteri akan melakukan percakapan dulu. Sekumpulan organisme kecil akan ngobrol terlebih dahulu menentukan target yang akan dimasukinya di luar atau dalam tubuh manusia.
http://nasyidmadany.files.wordpress.com/2010/04/bakteri1.jpg

Bakteri memiliki percakapan seperti bisik-bisik untuk menghitung jumlahnya sebelum mencoba melakukan serangan terhadap organisme tuan rumahnya. Mikroorganisme ini bisa berada di kulit atau dalam organ tubuh lainnya.
“Jika bakteri bekerja secara individu, maka dampak terhadap lingkungannya akan kecil. Karenanya bakteri selalu membentuk koloni sehingga bisa menimbulkan dampak tersendiri bagi tubuh,” ujar Bonnie Bassler, seorang profesor biologi molekuler dari Princeton University, seperti dikutip dari LiveScience,
Bakteri berkomunikasi dengan menggunakan bahan kimia, yaitu melepaskan molekul kecil ke dalam media di sekitarnya yang dapat dideteksi melalui reseptor pada permukaan sel bakteri lainnya.

http://www.bioquest.org/bedrock/problem_spaces/enolase/assets/Soil-Bacteria.jpg
Ketika sejumlah sinyal molekul ini tercapai, maka masing-masing individu dari bakteri ini sudah mengetahui bahwa teman-teman didekatnya sudah memulai suatu tindakan. Proses ini dikenal sebagai penginderaan quorum.

Penginderaan quorum ini digunakan oleh bakteri virulen (bakteri jahat) untuk menginfeksi inangnya, misalnya bakteri Vibrio cholerae,– yang menyebabkan penyakit kolera–, mengandalkan penginderaan quorum untuk mengkoordinasikan penyerangan ke tubuh inangnya. Selain itu komunikasi ini juga dilakukan mikroba lainnya untuk tindakan terkoordinasi yang lebih ramah.
Jenis penginderaan quorum yang dilakukan tiap bakteri kadang berbeda-beda, misalnya bakteri Vibrio fischeri menggunakan alat komunikasi berupa cahaya yang bisa dihasilkan oleh tubuhnya sendiri. Jika jumlahnya sudah memadai, maka bakteri ini akan berkumpul untuk membuat cahaya yang lebih terang.
http://www.amazingpretty.com/wp-content/uploads/2010/04/Uranium-waste-bacteria01.jpg

“Dengan mengetahui bagaimana bakteri ini berkomunikasi, maka bisa membantu para ilmuwan untuk merancang jenis antibiotik baru. Obat-obatan ini diharapkan bisa menghalangi pelepasan sinyal molekul sehingga menghambat kemampuan bakteri untuk berbicara atau mendengar,” ungkap Bassler.

Dengan cara ini bakteri tidak akan pernah tahu apakah jumlahnya sudah cukup atau belum untuk melepaskan racun, sehingga infeksi bisa dihindari.

Sumber :
inianeh.com
Diposkan oleh Ipenk di 14:25
Label: Info Sains
0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langgan: Poskan Komentar (Atom)


didukung oleh

Followers
Chat
Biar Lebih Seru N Ga Bosen Yuh Kita Chat Bareng! Silahkan Daftar dahulu untuk obrol bebas disini sepuasnya, nama gag munkin ada yang sama loh!
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
buku tamu
Labels
Alam Aneh artis Astronimi Astronomi bahaya Bahya Batu Cinta Film Fosil gosip hewan Info Iptek dan Seni info Olahraga Info Pendidikan Info Religi Info Sains Info Sejarah Info Sekolah Info Unik Kartun kasus Kejadian kesehatan Kuliner Lucu misteri Mitos Motivasi musik otomotif Penampakan Penemuan Pengetahuan Renungan Soal UN Suku Sulap Tahukah Kamu Teknologi tips Trik
Site Info
Ads Powered by:KumpulBlogger.com
[Pasang Iklan Mini Banner disini - Rp. 600 per 1 kali unik klik, 122328 Blogger terdaftar ]
Pasang iklan
Mini Banner di sini
, Komisi 3% untuk Blogger

04.51 Edit This 0 Comments »


Aneh Ditemukan Lumba2 Berwarna Pink
"Lumba-lumba itu semuanya berwana pink, saya belum pernah melihat yang seperti itu," kata Rue. Ia juga memperkirakan, lumba-lumba itu kelainan pigmentasi pada kulit sehingga dapat berwarna pink. Tak hanya Rue yang terheran-heran melihat penemuan itu, seorang ahli biologi senior dari Whale and Dolphin Conservation Society, Regina Asmutis-Silvia juga mengungkapkan rasa takjubnya melihat lumba-lumba 'albino' itu. Menurut Silvia, jelas lumba-lumba itu mengalami kekurangan pigmentasi karena matanya yang juga terlihat pink.

6 larangan dalam tidur!

04.46 Edit This 0 Comments »


6 larangan dalam tidur!

Manusia dapat bertahan 2 minggu tanpa makan, tetapi hanya bertahan 1 minggu saja tanpa istirahat. Tidur adalah waktu istirahat yang sangat baik, dgn tidur organs tubuh kita dapat beristirahat. Kekurangan tidur dapat merusak organ dan otak kita.

ada 6 LARANGAN DALAM TIDUR :




1. JANGAN TIDUR MENGENAKAN JAM TANGAN
Jam bisa menimbulkan radioaktif, walaupun hanya
sedikit, tapi kalau terlalu lama memakainya bisa
berbahaya.

2. JANGAN TIDUR MEMAKAI BH
Para ilmuwan di Amerika mensinyalir bahwa
pemakain BH diatas 12 jam, dpt mengakibatkan
Kanker Payudara

3. JANGAN TIDUR MEMBAWA TELP ANDA KE
RANJANG
Gelombang Medan magnet yang ditimbulkan oleh
alat electronik ini, dapat merusak system syaraf
kita

4. JANGAN TIDUR MASIH MENGENAKAN MAKE-UP
Hal ini dapat menimbulkan masalah pada kulit
kita, karena kulit tdk dpt bernafas

5. JANGAN TIDUR DGN ISTRI ORANG
Jangan2 anda tidak bakalan bangun lagi (karena
dibunuh suaminya)

6. JANGAN COBA-COBA JADI POLISI TIDUR, APALAGI DI JALAN TOL
Pikir aja sendiri, kenapa jangan..

Koruptor

05.34 Edit This 0 Comments »
Tikus-tikus kantor
Punya otak berisi kotor
Harta melimpah ruah dinegeriku
Raib dimakan mereka

Masyarakat hidup terlunta-lunta
Sementara yang kaya berfoya
Mengahabiskan uang negara
Dan hanya fikirkan duriatnya
Uang bak raja di negeri ini
Tiada uang tiada hidup
Yang kaya makin melejit
Yang miskin makin menjerit

Mengapa ini semua terjadi?
Dimana kutemukan lagi keadilan itu?
Kapan kudapatkan rasa ketentraman itu?
Siapa yang ‘kan membawa persatuan lagi?

Dasar tikus kantor
Tak malu dengan-NYA

Sejarah Kota Sibolga

04.57 Edit This 0 Comments »
Sejarah perniagaan komunitas Hutagalung tidak terlepas dari sejarah perkembangan peradaban Batak. Walaupun begitu, kiprah mereka baru dapat diketahui pada abad ke-16 M di mana tanah Batak dan Sumatera pada umumnya sedang dilanda booming ekonomi yang menjadi pemicu datangnya para kaum asing yang kemudian menjadi penjajah.

Perkembangan Islam membuat banyak warga Hutagalung yang menganutnya. Kelompok Marga Tanjung di Fansur, marga Pohan di Barus, Batu Bara di Sorkam kiri, Pasaribu di Sorkam Kanan, Hutagalung di Teluk Sibolga, Daulay di Sing Kwang merupakan komunitas Islam pertama yang menjalankan Islam dengan kaffah. Kota Sibolga sendiri sangat identik dengan komunitas Hutagalung, terbukti dengan penghitungan umur kota tersebut berdasarkan eksistensi marga Hutagalung, melalui silsilah tarombo Hutagalung di Sibolga.

Dalam kurun waktu 1513-1818, komunitas muslim Hutagalung dengan karavan-karavan kuda menjadi komunitas pedagang penting yang menghubungkan Silindung, Humbang Hasundutan dan Pahae dengan Sibolga yang menjadi daerah pesisir tempat keluar masuk komoditas ke tanah Batak selain Barus.

Komoditas yang dibawa dari pedalaman tanah Batak adalah hasil hutan. Sementara komoditas yang mereka bawa ke tanah Batak adalah garam, tekstil, perhiasan dan aksesoris dll. Pada permulaan abad ke-12, seorang ahli geografi Arab, Idrisi, memberitakan mengenai ekport kapur di Sumatera (Marschall 1968:72). Kapur bahasa latinnya adalah camphora produk dari sebuah pohon yang bernama latin dryobalanops aromatica gaertn. Orang Batak yang menjadi produsen kapur menyebutnya hapur atau todung atau haboruan.

Beberapa istilah asing mengenai Sumatera adalah al-Kafur al-Fansuri dengan istilah latin Canfora di Fanfur atau Hapur Barus dalam bahasa Batak dikenal sebagai produk terbaik di dunia (Drakard 1990:4) dan produk lain adalah Benzoin dengan bahasa latinnya Styrax benzoin. Semua ini adalah produk-produk di Sumatera Barat Laut dimana penduduk aselinya dalah orang-orang Pakpak dan Toba.

Para pedagang Hutagalung ini aktif menghadiri onan-onan yang menjadi pusat-pusat transaksi perdagangan di tanah Batak. Di setiap onan mereka mempunyai toko-toko untuk distribusi barang-barang sekaligus tempat pengumpul hasil hutan dari para petani. Alhasil pedagang Hutagalung menjadi makmur dengan tanah dan bangunan yang tersebar di mana-mana. Kelompok konglomerat Batak terbentuk melalui komunitas ini.

Untuk dapat dibayangkan dalam buku yang ditulis Colonel Hendry Yule, The Book of Sir Marco Polo The Venetian, hal 285 s/d 287, London 1875, tercatat bahwa antara tahun 1839 sampai tahun 1844 ekspor tahunan kapur barus dan sago dari negeri Barus (dan pesisir) langsung ke negeri Cina rata-rata 400 kg pertahun.

Harga yang dicatat Randot tahun 1848, kamfer keluaran negeri Cina kualitas nomor satu seharga 20 dolar per pikul. Kamfer keluaran Jepang 30 dolar per pikul. Kamfer Artemisia (Cina-ngai) harga per pikul 250 dolar. Sementara kamfer dengan nama "baroes" kualitas nomor satu mencapai harga 2000 dolar perpikul. Sementara kamfer baroes kualitas kedua harganya 1000 dolar per pikul. Secara umum kapur dari sumatera dinamakan camphor ping pien atau icicle flakes dan lungmau dragon brain.

Selain getahnya, pohon kayu kamfer juga sangat banyak manfaatnya. Antara lain minyak umbil untuk obat dan parfum. Pohon ini masuk nominasi nomor satu dalam ukuran mutu kayu gelondongan. Batangan kamfer sangat keras, tangguh dan terutama anti rayap.

Di samping komoditas ini, komoditas dari tanah Batak adalah damar, karet, getah jelutung, minyak nilam, minyak koring, meranti, sitorngom. Barang tambang seperti, emas, perak, timah dan batu bara.

Semuanya menyatu di onan-onan bersama hasil buah seperti, buah barangan, jeruk, jantikan, kare, kemiri, rambe, langsek ai-ai, durian, petai, jambu bol merah, jambu bol putih, duku atau laccat, sukun, kelawi, rambutan, manggis, sawo manila, kweni, mempelam, mangga salak dll. Hasil laut yang terdiri dari berjenis ikan, penyu, sadurei, karang badarah, kimo, rambu-rambu, kombalameh, lolak, lokan, udang dll. Hewan yang langka dan laku dijual adalah gajah, badak, kerbau, kambing, rusa, kancil, pelanduk, biawak, buaya, ular, harimau, kera, siamang, beruang, punai, bakuk, murai, salindik, tupai, elang, camar, balam, ikan leilan, gamak, lampung, garing lintih dll.

Kepiawaian marga Hutagalung dalam berdagang semestinya mendapat ucapan terima kasih dari orang-orang Batak kala itu. Tanpa mereka, huta-huta orang Batak yang berpencar-pencar dan terisolir di pedalaman hutan tidak akan dapat bertahan hidup tanpa supplai komoditas ekonomi ini. Praktis komunitas pedagang Hutagalung memonopoli arus keluar masuk komoditas ekonomi bersama kelompok marga Marpaung, Siopatpusoran dan Nasution.

Pada tahun 921H atau tahun 1514 M didirikan mesjid syiah di kampung Hutagalung, Horian di Silindung. Komunitas Hutagalung yang menguasai alur perdagangan di teluk Sibolga, sampai ke daerah Silindung, Humbang dan Pahae ini, mendirikan banyak mesjid di Silindung. Diyakini syiah berkembang lebih pesat daripada mazhab-mazhab mainstream Indonesia dan menjadi kepercayaan kebanyakakn marga Hutagalung yang dipengaruhi oleh paham tasawwuf syattariah dan ajaran-ajaran yang menyerupai syiah.

1285 M

Mulai masuk ajaran Islam syafii di Sumatera khususnya wilayah sekitar Pasai. Hal ini diakibatkan suksesi kepemimpinan di Mesir, dari Dinasti Fathimiyah lalu Ayyubiyah dan Dinasti Mamluk. Dinasti Mamluk mulai mengirim utusan dagang mereka ke wilayah ini yang mengakibatkan penyebaran ajaran syafii. Di Barus, tanah Batak pesisir, mazhab syafii banyak dianut oleh orang-orang Batak di Singkel, yang sekarang masuk dalam provinsi Aceh.

Pada tahun 1411 M, mazhab hanafi mulai dikenal penduduk Batak akibat interaksi dengan pedagang-pedagang Cina dengan orang-orang Batak di Singkuang, Perdagangan dan sepanjang sungai Bah Bolon.

Di daerah Natal, 1412 M, tanah Batak Selatan, ajaran mazhab Maliki mulai dikembangkan oleh seorang tokoh intelektual dan pedagang dari Maroko yang dikenal oleh penduduk setempat dengan Tuan Syeikh Magribi. Dalam perkembangan berikutnya, dia berdakwah ke Gresik dan meninggal di sana pada tahun 1419 dan dikenang dengan nama Maulana Malik Ibrahim salah satu sunan dalam walisongo yang dihormati di pulau Jawa.

Perkembangan Islam di tanah Batak tidak saja mencakup mazhab-mazhan besar dalam Islam. Di Fansur, sebuah wilayah di Kesultanan Barus, tanah Batak pesisir, golongan teolog khawarij dengan mazhab fiqih ibadiyah mulai berkembang. Faham ini dikembangkan dari Zanzibar, Afrika oleh intelektual lokal Abdulrauf Fansuri. Pada tahun 1601 M dalam rangka monopoli ekonomi dan pensucian agama, pihak Kesultanan Aceh menginvasi Kesultanan Barus dan melarang berkembangnya ajaran ini. Abdulrauf merupakan tokoh intelektual saat itu yang mempunyai pemikiran politik khususnya dalam tata negara; Sultan Amir al-Mukminin harus dipilih dan dapat diturunkan oleh rakyat. Pendapat ini ditentang oleh Aceh.

Tiga tokoh intelektual Batak saat itu adalah Abdulrauf Fansuri yang bermazhab khawarij dengan fiqih ibadiyah. Yang lain adalah Abdulrauf Singkily yang bermazhab syafii dan Hamzah Fansuri yang bermazhab syiah al-muntazar.

Seorang tokoh Hutagalung yang terkenal dan terdokumentasi, adalah Amir Hussin Hutagalung, bergelar Tuanku Saman lahir 1819 dan meninggal tahun 1837, yang semasa dengan Tuanku Rao; Faqih Amiruddin. Ayah dari Tuanku Saman adalah Kulipah Abdul Karim Hutagalung yang menjadi imam besar mesjid di Silindung. Namun pada tahap ini komunitas Hutagalung mulai meninggalkan praktek syiah dan beralih ke sunni seiring dengan redupnya pengaruh syiah di Indonesia. Alasan lainnya adalah mereka juga terimbas dari praktek pemurnian agama yang dibawa oleh kelompok Padri Batak.

Sebagai masyarakat pedagang yang menguasai jalur-jalur penting perdagangan di tanah Batak, komunitas Hutagalung juga dikenal sebagai komunitas maritim yang menguasai jalur pelayaran di pusat-pusat perekonomian nusantara kala itu. Mulai dari Sibolga, Malaka dan Riau.

Tokoh maritim Hutagalung yang dikenal adalah Abdullah Salatar Hutagalung. Abdullah Salatar inilah yang membantu migrasi orang-orang Batak ke Malaysia yang ingin merantau di abad ke-19. Diantaranya adalah Hussein Nasution, seorang tokoh Nasution yang berhasil menjadi elit bangsawan di Malaysia.

Di Sibolga Hussein Nasution anak dari Idris Nasutioan berhasil menjadi anak buah sebuah armada kapal layar perniagaan milik seorang nakhoda bernama Abdullah Salatar Hutagalung, seorang nakhoda muslim Batak Toba yang sering melakukan misi perdagangan ke Malaysia dan Riau.

Di sana Hussein Nasution bergabung dengan komunitas saudagar Minang dan Mandailing yang telah lama bermukim dan menjadi penduduk setempat. Sanking banyaknya orang Mandailing dan Minang di sana proses merantau tersebut sampai mempunyai nama tersendiri yakni 'Pai Kolang' yang berarti "Migration to Kolang". Dari tahun 1833-1871, Hussein menapaki hidupnya di Kelang yang semula masih termasuk Kerajaan Negeri Sembilan.

Pada tahun 1873, dalam sebuah praktek diskriminasi dan intoleransi agama, mesjid-mesjid marga Hutagalung di Tarutung, Silindung, diruntuhkan oleh penjajah Belanda. Haji-haji dan orang-orang Islam, kebanyakan dari marga Hutagalung, diusir dari tanah leluhur dan pusaka mereka di Lembah Silindung. Belanda melakukan pembersihan etnis, terhadap muslim Batak.

Paska kemerdekaan, marga Hutagalung mulai aktif berkiprah di pentas nasional. Beberapa diantaranya mulai membangun kampung halamannya. Pada 02/11/2006 Irjen Pol (Purn) H MB Hutagalung dan Kepala Biro Umum Kementrian BUMN Drs. Mantaris Siagian yang termasuk dalam keluarga besar Amir Mirza Hutagalung, memberikan sumbangan 300 juta rupiah untuk pembangunan mesjid Simangumban di Desa Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara.

Amir Mirza Hutagalung, mewakili keluarga besar Yayasan Pesantren H. Sutan Oloan Hutagalung dan Yayasan Marsipature mengatakan pihaknya siap melakukan renovasi mesjid yang berkapasitas 300 orang. "Ini merupakan nazar seluruh keluarga, mudah-mudahan menjadi amal ibadah dan kita mendapatan berkah dan semakin dekat kepada Tuhan." (Batak Pos)

04.51 Edit This 0 Comments »

SEJARAH SIBOLGA-2Jan 4, '08 3:36 AM
for everyone








Menurut penulis Sejarah Sibolga, Tengku Luckman Sinar SH—dengan mengutip hasil catatan riset seorang pembesar Belanda, EB Kielstra - disebutkan bahwa sekitar tahun 1700 seorang dari Negeri Silindung bernama Tuanku Dorong Hutagalung mendirikan Kerajaan Negeri Sibogah, yang berpusat di dekat Aek Doras. Dalam catatan EB Kielstra ditulis tentang Raja Sibolga: "Disamping Sungai Batang Tapanuli, masuk wilayah Raja Tapian Nauli berasal dari Toba, terdapat Sungai Batang Sibolga, di mana berdiamlah Raja Sibolga."

Penetapan tahun 1700 itu diperkuat analisis tingkat keturunan yakni bahwa Marga Hutagalung yang telah berdiam di Sibolga sudah mencapai sembilan keturunan. Kalau jarak kelahiran antara seorang ayah dengan anak pertama adalah 33 tahun -angka ini adalah rata-rata usia nikah menurut kebiasaan orang Batak—lalu dikalikan jumlah turunan yang sudah sembilan itu, itu berarti sama dengan 297 tahun. Maka kalau titik tolak perhitungan adalah tahun 1998, yaitu waktu diselenggarakannya Seminar Sehari Penetapan Hari Jadi Sibolga pada 12 Oktober 1998, itu berarti ditemukan angka 1701 tahun.

Tentang nama atau sebutan Sibolga, dicerita-kan bahwa pada awal-nya Ompu Datu Hurinjom yang membuka perkampungan Simaninggir, mempu-nyai postur tubuh tinggi besar, di samping memiliki tenaga dalam yang kuat. Adalah tabu bagi orang Batak menyebut nama seseorang secara langsung apalagi orang tersebut lebih tua dan dihormati, maka untuk menyebut nama kampung yang dibuka Ompu Datu Hurinjom dipakai sebutan "Sibalgai", yang artinya kampung atau huta untuk orang yang tinggi besar.

Asal kata Sibolga dengan pengertian tersebut lebih dapat diterima daripada untuk istilah "Bolga-Bolga", yaitu nama sejenis ikan yang hidup di pantai berawa-rawa; atau istilah "Balga Nai" yang berarti besar untuk menunjukkan ke arah luasnya lautan. Orang Batak biasanya menggunakan kata "bidang" untuk menggambarkan sesuatu yang luas, bukan kata balga yang berarti besar.

Tapi apa pun kisah awal kelahiran nama dan Kerajaan Sibolga, kota di Teluk Tapian Nauli ini telah menjalankan peran sejarah yang sangat berarti. Di masa lalu Sibolga berjaya sebagai pelabuhan dan gudang niaga untuk barang-barang hasil pertanian dan perkebunan seperti karet, cengkeh, kemenyan dan rotan. Inggris bahkan pernah menjadikan Sibolga sebagai pelabuhan gudang niaga lada terbesar di Teluk Tapian Nauli.

Lebih dari itu, berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 7 Desember 1842 tempat kedudukan Residen Tapanuli dipindahkan dari Air Bangis ke Sibolga, dan sejak itulah Sibolga resmi menjadi Ibukota Keresidenan. Meski statusnya sebagai Ibukota Keresidenan sempat dipindahkan ke Padang Sidempuan antara tahun 1885 - 1906, namun predikat itu akhirnya kembali lagi ke Sibolga berdasarkan Staadblad yang dikeluarkan pada 1906 itu.

Dalam perjalanannya, pada 1850, di masa Mohd Syarif menjadi Datuk Poncan, bersama-sama dengan Residen Kompeni Belanda bernama Conprus, mereka pindah dari Pulau Poncan ke Pasar Sibolga. Pada tahun ini pula rawa-rawa besar itu ditimbun untuk menyusunnya menjadi sebuah negeri pula.

Sibolga jolong basusuk
Banda digali urang rantau
Jangan manyasa munak barisuk
Kami sapeto dagang sansai

Maksudnya yakni bahwa pada mulanya Kota Sibolga ini dibangun dengan menggali parit-parit dan bendar-bendar untuk mengeringkan rawa-rawa besar itu, dengan menggerakkan para narapidana (rantai) serta ditambah dengan tenaga-tenaga rodi, ditim-bunlah sebagian rawa-rawa itu dan berdirilah negeri baru Pasar Sibolga.

Di masa Sibolga dibangun menjadi kota, istana raja yang berada di tepi Sungai Ack Doras dan pemukiman di sekelilingnya dipindahkan ke kampung baru, Sibolga Ilir. Di atas komplek tersebut dibangun pendopo Residen dan perkantoran Pemerintah Belanda. Walaupun pada tahun 1871 Belanda menghapuskan sistem pemerintahan raja-raja dan diganti dengan Kepala Kuria, namun Anak Negeri menganggapnya tetap sebagai Raja dan sebagai pemangku adat.

Sementara Datuk Poncan di Sibolga diberi jabatan sebagai Datuk Pasar dan tugasnya memungut pajak anak negeri yang tinggal di Kota Sibolga terhadap warga Cina perantauan, Di dalam melaksanakan tugasnya, Datuk Pasar dibantu oleh Panghulu Batak, Pangulu Malayu, Pangulu Pasisir, Pangulu Nias, Pangulu Mandailing dan Pangulu Derek.

Pada 1916 Datuk Stelsel dihapuskan serta diganti dengan Demang Stelsel, mengepalai satu-satu distrik menurut pembagian yang diadakan, dalam mana Pasar Sibolga masuk Distrik Sibolga, sebagaimana beberapa resort kekuriaan. Untuk memudahkan kontrol berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Keresidenan Tapanuli dibagi menjadi tujuh Afdeling yaitu Afdeling Singkil, Sibolga, Nias, Barus, Natal, Angkola dan Mandailing. Sedangkan Afdeling Sibolga terdiri dari beberapa distrik yakni Distrik Sibolga, Distrik Kolang, Tapian Nauli, Sarudik, Badari, dan Distri Sai Ni Huta.

Pada masa Pemerintahan Militer Jepang, Kota Sibolga dipimpin oleh seorang Sityotyo (baca: Sicoco) di samping jabatannya selaku Bunshutyo (baca: Bunsyoco), tapi dalam kenyataanya adalah Gunyo yang memegang pimpinan kota sebagai kelanjutan dari Kepala Distrik yang masih dijabat oleh bekas demang, ZA Sutan Kumala Pontas.

Pada masa pendudukan Jepang, Mohammad Sahib gelar Sutan Manukkar ditunjuk sebagai Kepala Kuria dengan bawahan Mela, Bonan Dolok, Sibolga Julu, Sibolga Ilir, Huta Tonga-tonga, Huta Barangan dan Sarudi. Beliau inilah yang menjadi Kepala Kuria yang terakhir di Sibolga karena setelah zaman kemerdekaan, sekitar tahun 1945 istilah Kepala Kuria praktis sudah tidak ada lagi.

Mengenai Sejarah Kuno Sibolga

Tidak dapat diketahui secara pasti sejak kapan bumi Teluk Tapian Nauli mulai dihuni orang. Namun berdasarkan sejumlah catatan sejarah, diperkirakan sejak tahun 1500 sudah terjadi hubungan dagang antara para penghuni Teluk Tapian Nauli dengan dunia luar yang paling jauh yakni negeri orang-orang Gujarat dan pendatang dari negeri asing lain seperti Mesir, Siam, Tiongkok. Para golongan terkemuka Tapian Nauli juga sudah dikenal di Mesopotamia, paling tidak melalui sejarah lisan yang dibawa saudagar Arab.

Tercatat pula bahwa pada tahun 1500 itu pelaut Portugis sudah hilir mudik di lautan dalam rangka mencari dan mengumpulkan rempah-rempah untuk dibawa ke Eropa. Uang Portugis yang beredar di kalangan masyarakat yang berdiam di Teluk Tapian Nauli saat itu merupakan salah satu bukti. Ketika itu keberadaan Teluk Tapian Nauli sangat penting. Selain sebagai pangkalan pengambilan garam, dusun ini terkenal juga sebagai pangkalan persinggahan perahu-perahu mancanegara guna mengambil air untuk keperluan pelayaran jauh.

Peranan Teluk Tapian Nauli sebagai pangkalan persinggahan dan pelabuhan dagang semakin dikukuhkan ketika Belanda dan Inggris memasuki wilayah itu di kemudian hari. Kapal Belanda di bawah pimpinan Gerard De Roij datang kepantai Barat Sumatera—Teluk Tapian Nauli—pada 1601. Sedangkan Inggris memasuki wilayah ini pada 1755.

Kehadiran dan gerak langkah Belanda dan Inggris di Teluk Tapian Nauli bisa dilihat dari beberapa kronologi peristiwa berikut ini:

1604 : Perjanjian antara Aceh dengan Belanda, yaitu antara Sultan Iskandar dengan Oliver.

1632 : Kapal Belanda mulai berhadapan dengan Inggris di Pantai Barat Sumatera dalam rangka kepentingan dagang.

1667 : Belanda mendirikan benteng (loji) di Padang.

1668 : Belanda mulai dengan politik adu domba, menghasut Tiku dan Pariaman lepas dari Aceh. Barus pro Pagaruyung diusir dari berbagai tempat.

1669 : Setelah berkuasa di Sumatera Barat, Belanda mulai mengincar pesisir Tapanuli dan mendirikan loji di Barus.

1670 : Karena keserakahan Belanda (VOC) dengan praktek dagangnya yang monopolistis, pemberontakan di Barus terhadap Belanda tidak dapat dielakkan dan terus meningkat. Raja Barus dibantu oleh adiknya Lela Wangsa berhasil mengusir Belanda dan menghancurkan loji Belanda.

1678 : Belanda dapat membalas, namun pada ketika itu perang sengit antara Raja Barus dengan Belanda terus berkobar. Raja Barus melakukan taktik gerilya. Putera raja di Hulu berhasil membuhuh dokter Belanda dan seorang serdadu Belanda. Namun Belanda berhasil menangkap Raja I^ela Wangsa dan membuangnya ke Afrika Selatan.

1733 : Belanda semakin merajalela dengan berhasilnya menangkap Raja Barus. Seterusnya bukan hanya Barus saja yang diserang, tapi Belanda juga menyerang Sorkam. Kolang dan Sibolga.

1734 : Oleh karena Belanda telah melakukan penyerangan terhadap Raja-Raja yang ada di Teluk Tapian Nauli, maka Raja-Raja yang ada di Teluk Tapian Nauli mengkonsolidasikan diri, maka lahun ini terjadilah peperangan secara besar-besaran terhadap Belanda. Serangan datang dari Sibolga, Kolang, Sorkam dan Barus dipelopori anak Yang Dipertuan Agung Pagaruyung.

1735 : Belanda terkejut dan kewalahan menghadapi peperangan ini. Belanda melakukan penelitian, dan ternyata diketahui bahwa semangat patriotisme yang dikobarkan dari Raja Sibolga itulah sumber kekuatan. Belanda ingin melampiaskan rasa penasarannya kepada Raja Sibolga, namun tidak berhasil, Antara 1755-1815 pesisir Pantai Barat Sumatera Utara, Teluk Tapian Nauli, berada di bawah pengaruh Inggris. Pada 1755 Inggris memasuki Tapian Nauli dan membuat benteng di Bukit Pulau Poncan Ketek (Kecil). Mereka mulai menguasai loji-loji Belanda dan markas Aceh yang berada di pesisir Barat Tapanuli.

1758 : Pasukan Inggris mulai mengusir loji-loji Belanda dan juga markas Aceh dari pesisir barat Tapanuli. Silih berganti usir-mengusir antara Inggris dengan Belanda.

1761 : Perancis meninggalkan Poncan. Kemudian Inggris datang bekerjasama dengan penduduk Tapian Nauli dan Sibolga.

1770 : Karena suasana perdagangan mulai tenang, maka Inggris mendatangkan budak dari Afrika dan India untuk mengerjakan urusan dagang dan perkebunan Inggris. Kuria Tapian Nauli dan Raja Sibolga merasa keberatan atas tindak tanduk Inggris ini.

1771 : Stains East Indian Company Inggris di Tapanuli dinaikkan menjadi "Residency Tappanooly".

1775 : Karena dagang Inggris mulai menurun karena tidak mendapat simpati dari Kuria Tapian Nauli dan Raja Sibolga, maka Belanda mengambil kesempatan mengadakan perjanjian dagang dengan Kuria Tapian Nauli dan Raja Sibolga.

1780 : Puncak perselisihan antara Belanda dengan Inggris adalah persoalan monopoli garam. Kesempatan ini dipergunakan oleh Aceh untuk menyerang Inggris di Teluk Tapian Nauli. Aceh untuk sementara dapat menduduki Teluk Tapian Nauli, akan tetapi Inggris meminta bantuan dari Natal dan Inggris kembali menduduki Tapian Nauli (Poncan Ketek).

1786 : Aceh kembali menyerang Inggris di Tapian Nauli. Serangan ini tidak berhasil karena Inggris meminta bantuan ke Natal.

1801 : Jhon Prince ditetapkan menjadi Residen Tapanuli berkedudukan di Poncan Ketek. Sejak saat itu Poncan Ketek mulai ramai didatangi oleh orang Cina, India, dan lain-lain.

1815 : Residen Jhon Prince mengadakan kontrak perjanjian dengan Raja-Raja sekitar Teluk Tapian Nauli, termasuk Raja Sibolga. Perjanjian ini disebut "Perjanjian Poncan" atau "Perjanjian Batigo Badusanak".

1825 : Inggris menyerahkan Poncan kepada Belanda, sebagai realisasi Traktat London 17-3-1824.

1850 : Belanda mulai menata pemukiman di Sibolga dengan menimbun rawa-rawa dan membuat parit-parit.

1851 : Pengukuhan Adat Pusaka di Teluk Tapian Nauli dan sekitarnya oleh Residen Tapanuli Conprus


Menurut penulis Sejarah Sibolga, Tengku Luckman Sinar SH—dengan mengutip hasil catatan riset seorang pembesar Belanda, EB Kielstra - disebutkan bahwa sekitar tahun 1700 seorang dari Negeri Silindung bernama Tuanku Dorong Hutagalung mendirikan Kerajaan Negeri Sibogah, yang berpusat di dekat Aek Doras. Dalam catatan EB Kielstra ditulis tentang Raja Sibolga: "Disamping Sungai Batang Tapanuli, masuk wilayah Raja Tapian Nauli berasal dari Toba, terdapat Sungai Batang Sibolga, di mana berdiamlah Raja Sibolga."

Penetapan tahun 1700 itu diperkuat analisis tingkat keturunan yakni bahwa Marga Hutagalung yang telah berdiam di Sibolga sudah mencapai sembilan keturunan. Kalau jarak kelahiran antara seorang ayah dengan anak pertama adalah 33 tahun -angka ini adalah rata-rata usia nikah menurut kebiasaan orang Batak—lalu dikalikan jumlah turunan yang sudah sembilan itu, itu berarti sama dengan 297 tahun. Maka kalau titik tolak perhitungan adalah tahun 1998, yaitu waktu diselenggarakannya Seminar Sehari Penetapan Hari Jadi Sibolga pada 12 Oktober 1998, itu berarti ditemukan angka 1701 tahun.

Tentang nama atau sebutan Sibolga, dicerita-kan bahwa pada awal-nya Ompu Datu Hurinjom yang membuka perkampungan Simaninggir, mempu-nyai postur tubuh tinggi besar, di samping memiliki tenaga dalam yang kuat. Adalah tabu bagi orang Batak menyebut nama seseorang secara langsung apalagi orang tersebut lebih tua dan dihormati, maka untuk menyebut nama kampung yang dibuka Ompu Datu Hurinjom dipakai sebutan "Sibalgai", yang artinya kampung atau huta untuk orang yang tinggi besar.

Asal kata Sibolga dengan pengertian tersebut lebih dapat diterima daripada untuk istilah "Bolga-Bolga", yaitu nama sejenis ikan yang hidup di pantai berawa-rawa; atau istilah "Balga Nai" yang berarti besar untuk menunjukkan ke arah luasnya lautan. Orang Batak biasanya menggunakan kata "bidang" untuk menggambarkan sesuatu yang luas, bukan kata balga yang berarti besar.

Tapi apa pun kisah awal kelahiran nama dan Kerajaan Sibolga, kota di Teluk Tapian Nauli ini telah menjalankan peran sejarah yang sangat berarti. Di masa lalu Sibolga berjaya sebagai pelabuhan dan gudang niaga untuk barang-barang hasil pertanian dan perkebunan seperti karet, cengkeh, kemenyan dan rotan. Inggris bahkan pernah menjadikan Sibolga sebagai pelabuhan gudang niaga lada terbesar di Teluk Tapian Nauli.

Lebih dari itu, berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 7 Desember 1842 tempat kedudukan Residen Tapanuli dipindahkan dari Air Bangis ke Sibolga, dan sejak itulah Sibolga resmi menjadi Ibukota Keresidenan. Meski statusnya sebagai Ibukota Keresidenan sempat dipindahkan ke Padang Sidempuan antara tahun 1885 - 1906, namun predikat itu akhirnya kembali lagi ke Sibolga berdasarkan Staadblad yang dikeluarkan pada 1906 itu.

Dalam perjalanannya, pada 1850, di masa Mohd Syarif menjadi Datuk Poncan, bersama-sama dengan Residen Kompeni Belanda bernama Conprus, mereka pindah dari Pulau Poncan ke Pasar Sibolga. Pada tahun ini pula rawa-rawa besar itu ditimbun untuk menyusunnya menjadi sebuah negeri pula.

Sibolga jolong basusuk
Banda digali urang rantau
Jangan manyasa munak barisuk
Kami sapeto dagang sansai

Maksudnya yakni bahwa pada mulanya Kota Sibolga ini dibangun dengan menggali parit-parit dan bendar-bendar untuk mengeringkan rawa-rawa besar itu, dengan menggerakkan para narapidana (rantai) serta ditambah dengan tenaga-tenaga rodi, ditim-bunlah sebagian rawa-rawa itu dan berdirilah negeri baru Pasar Sibolga.

Di masa Sibolga dibangun menjadi kota, istana raja yang berada di tepi Sungai Ack Doras dan pemukiman di sekelilingnya dipindahkan ke kampung baru, Sibolga Ilir. Di atas komplek tersebut dibangun pendopo Residen dan perkantoran Pemerintah Belanda. Walaupun pada tahun 1871 Belanda menghapuskan sistem pemerintahan raja-raja dan diganti dengan Kepala Kuria, namun Anak Negeri menganggapnya tetap sebagai Raja dan sebagai pemangku adat.

Sementara Datuk Poncan di Sibolga diberi jabatan sebagai Datuk Pasar dan tugasnya memungut pajak anak negeri yang tinggal di Kota Sibolga terhadap warga Cina perantauan, Di dalam melaksanakan tugasnya, Datuk Pasar dibantu oleh Panghulu Batak, Pangulu Malayu, Pangulu Pasisir, Pangulu Nias, Pangulu Mandailing dan Pangulu Derek.

Pada 1916 Datuk Stelsel dihapuskan serta diganti dengan Demang Stelsel, mengepalai satu-satu distrik menurut pembagian yang diadakan, dalam mana Pasar Sibolga masuk Distrik Sibolga, sebagaimana beberapa resort kekuriaan. Untuk memudahkan kontrol berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Keresidenan Tapanuli dibagi menjadi tujuh Afdeling yaitu Afdeling Singkil, Sibolga, Nias, Barus, Natal, Angkola dan Mandailing. Sedangkan Afdeling Sibolga terdiri dari beberapa distrik yakni Distrik Sibolga, Distrik Kolang, Tapian Nauli, Sarudik, Badari, dan Distri Sai Ni Huta.

Pada masa Pemerintahan Militer Jepang, Kota Sibolga dipimpin oleh seorang Sityotyo (baca: Sicoco) di samping jabatannya selaku Bunshutyo (baca: Bunsyoco), tapi dalam kenyataanya adalah Gunyo yang memegang pimpinan kota sebagai kelanjutan dari Kepala Distrik yang masih dijabat oleh bekas demang, ZA Sutan Kumala Pontas.

Pada masa pendudukan Jepang, Mohammad Sahib gelar Sutan Manukkar ditunjuk sebagai Kepala Kuria dengan bawahan Mela, Bonan Dolok, Sibolga Julu, Sibolga Ilir, Huta Tonga-tonga, Huta Barangan dan Sarudi. Beliau inilah yang menjadi Kepala Kuria yang terakhir di Sibolga karena setelah zaman kemerdekaan, sekitar tahun 1945 istilah Kepala Kuria praktis sudah tidak ada lagi.

Mengenai Sejarah Kuno Sibolga

Tidak dapat diketahui secara pasti sejak kapan bumi Teluk Tapian Nauli mulai dihuni orang. Namun berdasarkan sejumlah catatan sejarah, diperkirakan sejak tahun 1500 sudah terjadi hubungan dagang antara para penghuni Teluk Tapian Nauli dengan dunia luar yang paling jauh yakni negeri orang-orang Gujarat dan pendatang dari negeri asing lain seperti Mesir, Siam, Tiongkok. Para golongan terkemuka Tapian Nauli juga sudah dikenal di Mesopotamia, paling tidak melalui sejarah lisan yang dibawa saudagar Arab.

Tercatat pula bahwa pada tahun 1500 itu pelaut Portugis sudah hilir mudik di lautan dalam rangka mencari dan mengumpulkan rempah-rempah untuk dibawa ke Eropa. Uang Portugis yang beredar di kalangan masyarakat yang berdiam di Teluk Tapian Nauli saat itu merupakan salah satu bukti. Ketika itu keberadaan Teluk Tapian Nauli sangat penting. Selain sebagai pangkalan pengambilan garam, dusun ini terkenal juga sebagai pangkalan persinggahan perahu-perahu mancanegara guna mengambil air untuk keperluan pelayaran jauh.

Peranan Teluk Tapian Nauli sebagai pangkalan persinggahan dan pelabuhan dagang semakin dikukuhkan ketika Belanda dan Inggris memasuki wilayah itu di kemudian hari. Kapal Belanda di bawah pimpinan Gerard De Roij datang kepantai Barat Sumatera—Teluk Tapian Nauli—pada 1601. Sedangkan Inggris memasuki wilayah ini pada 1755.

Kehadiran dan gerak langkah Belanda dan Inggris di Teluk Tapian Nauli bisa dilihat dari beberapa kronologi peristiwa berikut ini:

1604 : Perjanjian antara Aceh dengan Belanda, yaitu antara Sultan Iskandar dengan Oliver.

1632 : Kapal Belanda mulai berhadapan dengan Inggris di Pantai Barat Sumatera dalam rangka kepentingan dagang.

1667 : Belanda mendirikan benteng (loji) di Padang.

1668 : Belanda mulai dengan politik adu domba, menghasut Tiku dan Pariaman lepas dari Aceh. Barus pro Pagaruyung diusir dari berbagai tempat.

1669 : Setelah berkuasa di Sumatera Barat, Belanda mulai mengincar pesisir Tapanuli dan mendirikan loji di Barus.

1670 : Karena keserakahan Belanda (VOC) dengan praktek dagangnya yang monopolistis, pemberontakan di Barus terhadap Belanda tidak dapat dielakkan dan terus meningkat. Raja Barus dibantu oleh adiknya Lela Wangsa berhasil mengusir Belanda dan menghancurkan loji Belanda.

1678 : Belanda dapat membalas, namun pada ketika itu perang sengit antara Raja Barus dengan Belanda terus berkobar. Raja Barus melakukan taktik gerilya. Putera raja di Hulu berhasil membuhuh dokter Belanda dan seorang serdadu Belanda. Namun Belanda berhasil menangkap Raja I^ela Wangsa dan membuangnya ke Afrika Selatan.

1733 : Belanda semakin merajalela dengan berhasilnya menangkap Raja Barus. Seterusnya bukan hanya Barus saja yang diserang, tapi Belanda juga menyerang Sorkam. Kolang dan Sibolga.

1734 : Oleh karena Belanda telah melakukan penyerangan terhadap Raja-Raja yang ada di Teluk Tapian Nauli, maka Raja-Raja yang ada di Teluk Tapian Nauli mengkonsolidasikan diri, maka lahun ini terjadilah peperangan secara besar-besaran terhadap Belanda. Serangan datang dari Sibolga, Kolang, Sorkam dan Barus dipelopori anak Yang Dipertuan Agung Pagaruyung.

1735 : Belanda terkejut dan kewalahan menghadapi peperangan ini. Belanda melakukan penelitian, dan ternyata diketahui bahwa semangat patriotisme yang dikobarkan dari Raja Sibolga itulah sumber kekuatan. Belanda ingin melampiaskan rasa penasarannya kepada Raja Sibolga, namun tidak berhasil, Antara 1755-1815 pesisir Pantai Barat Sumatera Utara, Teluk Tapian Nauli, berada di bawah pengaruh Inggris. Pada 1755 Inggris memasuki Tapian Nauli dan membuat benteng di Bukit Pulau Poncan Ketek (Kecil). Mereka mulai menguasai loji-loji Belanda dan markas Aceh yang berada di pesisir Barat Tapanuli.

1758 : Pasukan Inggris mulai mengusir loji-loji Belanda dan juga markas Aceh dari pesisir barat Tapanuli. Silih berganti usir-mengusir antara Inggris dengan Belanda.

1761 : Perancis meninggalkan Poncan. Kemudian Inggris datang bekerjasama dengan penduduk Tapian Nauli dan Sibolga.

1770 : Karena suasana perdagangan mulai tenang, maka Inggris mendatangkan budak dari Afrika dan India untuk mengerjakan urusan dagang dan perkebunan Inggris. Kuria Tapian Nauli dan Raja Sibolga merasa keberatan atas tindak tanduk Inggris ini.

1771 : Stains East Indian Company Inggris di Tapanuli dinaikkan menjadi "Residency Tappanooly".

1775 : Karena dagang Inggris mulai menurun karena tidak mendapat simpati dari Kuria Tapian Nauli dan Raja Sibolga, maka Belanda mengambil kesempatan mengadakan perjanjian dagang dengan Kuria Tapian Nauli dan Raja Sibolga.

1780 : Puncak perselisihan antara Belanda dengan Inggris adalah persoalan monopoli garam. Kesempatan ini dipergunakan oleh Aceh untuk menyerang Inggris di Teluk Tapian Nauli. Aceh untuk sementara dapat menduduki Teluk Tapian Nauli, akan tetapi Inggris meminta bantuan dari Natal dan Inggris kembali menduduki Tapian Nauli (Poncan Ketek).

1786 : Aceh kembali menyerang Inggris di Tapian Nauli. Serangan ini tidak berhasil karena Inggris meminta bantuan ke Natal.

1801 : Jhon Prince ditetapkan menjadi Residen Tapanuli berkedudukan di Poncan Ketek. Sejak saat itu Poncan Ketek mulai ramai didatangi oleh orang Cina, India, dan lain-lain.

1815 : Residen Jhon Prince mengadakan kontrak perjanjian dengan Raja-Raja sekitar Teluk Tapian Nauli, termasuk Raja Sibolga. Perjanjian ini disebut "Perjanjian Poncan" atau "Perjanjian Batigo Badusanak".

1825 : Inggris menyerahkan Poncan kepada Belanda, sebagai realisasi Traktat London 17-3-1824.

1850 : Belanda mulai menata pemukiman di Sibolga dengan menimbun rawa-rawa dan membuat parit-parit.

1851 : Pengukuhan Adat Pusaka di Teluk Tapian Nauli dan sekitarnya oleh Residen Tapanuli Conprus

Menurut penulis Sejarah Sibolga, Tengku Luckman Sinar SH—dengan mengutip hasil catatan riset seorang pembesar Belanda, EB Kielstra - disebutkan bahwa sekitar tahun 1700 seorang dari Negeri Silindung bernama Tuanku Dorong Hutagalung mendirikan Kerajaan Negeri Sibogah, yang berpusat di dekat Aek Doras. Dalam catatan EB Kielstra ditulis tentang Raja Sibolga: "Disamping Sungai Batang Tapanuli, masuk wilayah Raja Tapian Nauli berasal dari Toba, terdapat Sungai Batang Sibolga, di mana berdiamlah Raja Sibolga."

Penetapan tahun 1700 itu diperkuat analisis tingkat keturunan yakni bahwa Marga Hutagalung yang telah berdiam di Sibolga sudah mencapai sembilan keturunan. Kalau jarak kelahiran antara seorang ayah dengan anak pertama adalah 33 tahun -angka ini adalah rata-rata usia nikah menurut kebiasaan orang Batak—lalu dikalikan jumlah turunan yang sudah sembilan itu, itu berarti sama dengan 297 tahun. Maka kalau titik tolak perhitungan adalah tahun 1998, yaitu waktu diselenggarakannya Seminar Sehari Penetapan Hari Jadi Sibolga pada 12 Oktober 1998, itu berarti ditemukan angka 1701 tahun.

Tentang nama atau sebutan Sibolga, dicerita-kan bahwa pada awal-nya Ompu Datu Hurinjom yang membuka perkampungan Simaninggir, mempu-nyai postur tubuh tinggi besar, di samping memiliki tenaga dalam yang kuat. Adalah tabu bagi orang Batak menyebut nama seseorang secara langsung apalagi orang tersebut lebih tua dan dihormati, maka untuk menyebut nama kampung yang dibuka Ompu Datu Hurinjom dipakai sebutan "Sibalgai", yang artinya kampung atau huta untuk orang yang tinggi besar.

Asal kata Sibolga dengan pengertian tersebut lebih dapat diterima daripada untuk istilah "Bolga-Bolga", yaitu nama sejenis ikan yang hidup di pantai berawa-rawa; atau istilah "Balga Nai" yang berarti besar untuk menunjukkan ke arah luasnya lautan. Orang Batak biasanya menggunakan kata "bidang" untuk menggambarkan sesuatu yang luas, bukan kata balga yang berarti besar.

Tapi apa pun kisah awal kelahiran nama dan Kerajaan Sibolga, kota di Teluk Tapian Nauli ini telah menjalankan peran sejarah yang sangat berarti. Di masa lalu Sibolga berjaya sebagai pelabuhan dan gudang niaga untuk barang-barang hasil pertanian dan perkebunan seperti karet, cengkeh, kemenyan dan rotan. Inggris bahkan pernah menjadikan Sibolga sebagai pelabuhan gudang niaga lada terbesar di Teluk Tapian Nauli.

Lebih dari itu, berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 7 Desember 1842 tempat kedudukan Residen Tapanuli dipindahkan dari Air Bangis ke Sibolga, dan sejak itulah Sibolga resmi menjadi Ibukota Keresidenan. Meski statusnya sebagai Ibukota Keresidenan sempat dipindahkan ke Padang Sidempuan antara tahun 1885 - 1906, namun predikat itu akhirnya kembali lagi ke Sibolga berdasarkan Staadblad yang dikeluarkan pada 1906 itu.

Dalam perjalanannya, pada 1850, di masa Mohd Syarif menjadi Datuk Poncan, bersama-sama dengan Residen Kompeni Belanda bernama Conprus, mereka pindah dari Pulau Poncan ke Pasar Sibolga. Pada tahun ini pula rawa-rawa besar itu ditimbun untuk menyusunnya menjadi sebuah negeri pula.

Sibolga jolong basusuk
Banda digali urang rantau
Jangan manyasa munak barisuk
Kami sapeto dagang sansai

Maksudnya yakni bahwa pada mulanya Kota Sibolga ini dibangun dengan menggali parit-parit dan bendar-bendar untuk mengeringkan rawa-rawa besar itu, dengan menggerakkan para narapidana (rantai) serta ditambah dengan tenaga-tenaga rodi, ditim-bunlah sebagian rawa-rawa itu dan berdirilah negeri baru Pasar Sibolga.

Di masa Sibolga dibangun menjadi kota, istana raja yang berada di tepi Sungai Ack Doras dan pemukiman di sekelilingnya dipindahkan ke kampung baru, Sibolga Ilir. Di atas komplek tersebut dibangun pendopo Residen dan perkantoran Pemerintah Belanda. Walaupun pada tahun 1871 Belanda menghapuskan sistem pemerintahan raja-raja dan diganti dengan Kepala Kuria, namun Anak Negeri menganggapnya tetap sebagai Raja dan sebagai pemangku adat.

Sementara Datuk Poncan di Sibolga diberi jabatan sebagai Datuk Pasar dan tugasnya memungut pajak anak negeri yang tinggal di Kota Sibolga terhadap warga Cina perantauan, Di dalam melaksanakan tugasnya, Datuk Pasar dibantu oleh Panghulu Batak, Pangulu Malayu, Pangulu Pasisir, Pangulu Nias, Pangulu Mandailing dan Pangulu Derek.

Pada 1916 Datuk Stelsel dihapuskan serta diganti dengan Demang Stelsel, mengepalai satu-satu distrik menurut pembagian yang diadakan, dalam mana Pasar Sibolga masuk Distrik Sibolga, sebagaimana beberapa resort kekuriaan. Untuk memudahkan kontrol berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Keresidenan Tapanuli dibagi menjadi tujuh Afdeling yaitu Afdeling Singkil, Sibolga, Nias, Barus, Natal, Angkola dan Mandailing. Sedangkan Afdeling Sibolga terdiri dari beberapa distrik yakni Distrik Sibolga, Distrik Kolang, Tapian Nauli, Sarudik, Badari, dan Distri Sai Ni Huta.

Pada masa Pemerintahan Militer Jepang, Kota Sibolga dipimpin oleh seorang Sityotyo (baca: Sicoco) di samping jabatannya selaku Bunshutyo (baca: Bunsyoco), tapi dalam kenyataanya adalah Gunyo yang memegang pimpinan kota sebagai kelanjutan dari Kepala Distrik yang masih dijabat oleh bekas demang, ZA Sutan Kumala Pontas.

Pada masa pendudukan Jepang, Mohammad Sahib gelar Sutan Manukkar ditunjuk sebagai Kepala Kuria dengan bawahan Mela, Bonan Dolok, Sibolga Julu, Sibolga Ilir, Huta Tonga-tonga, Huta Barangan dan Sarudi. Beliau inilah yang menjadi Kepala Kuria yang terakhir di Sibolga karena setelah zaman kemerdekaan, sekitar tahun 1945 istilah Kepala Kuria praktis sudah tidak ada lagi.

Mengenai Sejarah Kuno Sibolga

Tidak dapat diketahui secara pasti sejak kapan bumi Teluk Tapian Nauli mulai dihuni orang. Namun berdasarkan sejumlah catatan sejarah, diperkirakan sejak tahun 1500 sudah terjadi hubungan dagang antara para penghuni Teluk Tapian Nauli dengan dunia luar yang paling jauh yakni negeri orang-orang Gujarat dan pendatang dari negeri asing lain seperti Mesir, Siam, Tiongkok. Para golongan terkemuka Tapian Nauli juga sudah dikenal di Mesopotamia, paling tidak melalui sejarah lisan yang dibawa saudagar Arab.

Tercatat pula bahwa pada tahun 1500 itu pelaut Portugis sudah hilir mudik di lautan dalam rangka mencari dan mengumpulkan rempah-rempah untuk dibawa ke Eropa. Uang Portugis yang beredar di kalangan masyarakat yang berdiam di Teluk Tapian Nauli saat itu merupakan salah satu bukti. Ketika itu keberadaan Teluk Tapian Nauli sangat penting. Selain sebagai pangkalan pengambilan garam, dusun ini terkenal juga sebagai pangkalan persinggahan perahu-perahu mancanegara guna mengambil air untuk keperluan pelayaran jauh.

Peranan Teluk Tapian Nauli sebagai pangkalan persinggahan dan pelabuhan dagang semakin dikukuhkan ketika Belanda dan Inggris memasuki wilayah itu di kemudian hari. Kapal Belanda di bawah pimpinan Gerard De Roij datang kepantai Barat Sumatera—Teluk Tapian Nauli—pada 1601. Sedangkan Inggris memasuki wilayah ini pada 1755.

Kehadiran dan gerak langkah Belanda dan Inggris di Teluk Tapian Nauli bisa dilihat dari beberapa kronologi peristiwa berikut ini:

1604 : Perjanjian antara Aceh dengan Belanda, yaitu antara Sultan Iskandar dengan Oliver.

1632 : Kapal Belanda mulai berhadapan dengan Inggris di Pantai Barat Sumatera dalam rangka kepentingan dagang.

1667 : Belanda mendirikan benteng (loji) di Padang.

1668 : Belanda mulai dengan politik adu domba, menghasut Tiku dan Pariaman lepas dari Aceh. Barus pro Pagaruyung diusir dari berbagai tempat.

1669 : Setelah berkuasa di Sumatera Barat, Belanda mulai mengincar pesisir Tapanuli dan mendirikan loji di Barus.

1670 : Karena keserakahan Belanda (VOC) dengan praktek dagangnya yang monopolistis, pemberontakan di Barus terhadap Belanda tidak dapat dielakkan dan terus meningkat. Raja Barus dibantu oleh adiknya Lela Wangsa berhasil mengusir Belanda dan menghancurkan loji Belanda.

1678 : Belanda dapat membalas, namun pada ketika itu perang sengit antara Raja Barus dengan Belanda terus berkobar. Raja Barus melakukan taktik gerilya. Putera raja di Hulu berhasil membuhuh dokter Belanda dan seorang serdadu Belanda. Namun Belanda berhasil menangkap Raja I^ela Wangsa dan membuangnya ke Afrika Selatan.

1733 : Belanda semakin merajalela dengan berhasilnya menangkap Raja Barus. Seterusnya bukan hanya Barus saja yang diserang, tapi Belanda juga menyerang Sorkam. Kolang dan Sibolga.

1734 : Oleh karena Belanda telah melakukan penyerangan terhadap Raja-Raja yang ada di Teluk Tapian Nauli, maka Raja-Raja yang ada di Teluk Tapian Nauli mengkonsolidasikan diri, maka lahun ini terjadilah peperangan secara besar-besaran terhadap Belanda. Serangan datang dari Sibolga, Kolang, Sorkam dan Barus dipelopori anak Yang Dipertuan Agung Pagaruyung.

1735 : Belanda terkejut dan kewalahan menghadapi peperangan ini. Belanda melakukan penelitian, dan ternyata diketahui bahwa semangat patriotisme yang dikobarkan dari Raja Sibolga itulah sumber kekuatan. Belanda ingin melampiaskan rasa penasarannya kepada Raja Sibolga, namun tidak berhasil, Antara 1755-1815 pesisir Pantai Barat Sumatera Utara, Teluk Tapian Nauli, berada di bawah pengaruh Inggris. Pada 1755 Inggris memasuki Tapian Nauli dan membuat benteng di Bukit Pulau Poncan Ketek (Kecil). Mereka mulai menguasai loji-loji Belanda dan markas Aceh yang berada di pesisir Barat Tapanuli.

1758 : Pasukan Inggris mulai mengusir loji-loji Belanda dan juga markas Aceh dari pesisir barat Tapanuli. Silih berganti usir-mengusir antara Inggris dengan Belanda.

1761 : Perancis meninggalkan Poncan. Kemudian Inggris datang bekerjasama dengan penduduk Tapian Nauli dan Sibolga.

1770 : Karena suasana perdagangan mulai tenang, maka Inggris mendatangkan budak dari Afrika dan India untuk mengerjakan urusan dagang dan perkebunan Inggris. Kuria Tapian Nauli dan Raja Sibolga merasa keberatan atas tindak tanduk Inggris ini.

1771 : Stains East Indian Company Inggris di Tapanuli dinaikkan menjadi "Residency Tappanooly".

1775 : Karena dagang Inggris mulai menurun karena tidak mendapat simpati dari Kuria Tapian Nauli dan Raja Sibolga, maka Belanda mengambil kesempatan mengadakan perjanjian dagang dengan Kuria Tapian Nauli dan Raja Sibolga.

1780 : Puncak perselisihan antara Belanda dengan Inggris adalah persoalan monopoli garam. Kesempatan ini dipergunakan oleh Aceh untuk menyerang Inggris di Teluk Tapian Nauli. Aceh untuk sementara dapat menduduki Teluk Tapian Nauli, akan tetapi Inggris meminta bantuan dari Natal dan Inggris kembali menduduki Tapian Nauli (Poncan Ketek).

1786 : Aceh kembali menyerang Inggris di Tapian Nauli. Serangan ini tidak berhasil karena Inggris meminta bantuan ke Natal.

1801 : Jhon Prince ditetapkan menjadi Residen Tapanuli berkedudukan di Poncan Ketek. Sejak saat itu Poncan Ketek mulai ramai didatangi oleh orang Cina, India, dan lain-lain.

1815 : Residen Jhon Prince mengadakan kontrak perjanjian dengan Raja-Raja sekitar Teluk Tapian Nauli, termasuk Raja Sibolga. Perjanjian ini disebut "Perjanjian Poncan" atau "Perjanjian Batigo Badusanak".

1825 : Inggris menyerahkan Poncan kepada Belanda, sebagai realisasi Traktat London 17-3-1824.

1850 : Belanda mulai menata pemukiman di Sibolga dengan menimbun rawa-rawa dan membuat parit-parit.

1851 : Pengukuhan Adat Pusaka di Teluk Tapian Nauli dan sekitarnya oleh Residen Tapanuli Conprus

9 daftar penemuan hebat yang justru menghancurkan dunia

03.47 Edit This 0 Comments »
Berikut adalah 9 daftar penemuan yg tadinya tujuannya berguna tapi praktiknya malah menyengsarakan umat manusia.

9. Zyklon B

Fritz Haber merupakan ilmuwan Yahudi pemenang hadiah Nobel yg membuat pupuk nitrogen yg murah dan jg membuat senjata kimia untuk Jerman pada Perang Dunia I. Adalah insektisida yg merupakan hasil karyanya yg banyak digunakan pada toko2 bahan makanan yg bertanggung jawab atas kematian sekitar 1,2 juta orang. Zyklon B-nya menjadi metode eksekusi gas yg lebih disukai di kamar2 gas selama Holocaust.

8. Agent Orange

Arthur Galston membuat zat kimia yg dapat mempercepat pertumbuhan kacang kedelai dan membuat tanaman tersebut dapat tumbuh di daerah yg memiliki musim2 pendek. Namun konsentrasi yg tinggi justru dapat membuat tanaman tersebut gundul. Konsentrasi zat kimia yg tinggi ini akhirnya dibuat sebagai herbisida walaupun si Galston uda memaparkan efek buruknya bagi manusia. Kemudian zat2 ini disuplai ke pemerintahan USA di dalam tong2 berstrip2 warna oranye dan 77 juta liter zat ini (kemudian disebut agent orange) disebarkan di Vietnam dan menyebabkan 400.000 kematian dan cacat dengan 500.000 kelainan pada kelahiran bayi. Buset....

7. Gatling Gun

Richard Jordan Gatling menemukan Gatling gun setelah ia menyadari bahwa kematian di Perang Sipil Amerika justru disebabkan oleh penyakit, bukan oleh peluru. Di tahun 1877, ia menulis: "Jika saya dapat membuat sebuah mesin - sebuah senjata - yg dengan kecepatannya dalam menembak, membuat seorang prajurit saja dapat melakukan peperangan seperti ratusan prajurit, maka saya dapat menggantikan keperluan akan prajurit yg banyak, dan konsekuensinya, peperangan dan penyakit akan berkurang banyak juga." Gatling gun ini malah sukses digunakan untuk memperluas kekuasaan kerajaan kolonial Eropa yg dengan bengisnya memberantas penduduk asli yg hanya memiliki senjata tradisional.

6. TNT

Tau TNT? Joseph Wilbrand merupakan ahli kimia Jerman yg menemukannya di tahun 1863 untuk bahan celupan warna kuning. TNT merupakan singkatan dari TriNiTroluene (doh rumus kimianya lupa gua, hahaha). Namun pada tahun 1902, kekuatan sebenarnya dari TNT ketahuan dan akhirnya TNT digunakan sebagai bahan peledak yg banyak dipake di Perang Dunia I dan II. Sampe sekarang TNT masih dipake untuk keperluan militer. Ckckckck.

5. Leaded Petrol

Ini dia penyebab rusaknya ozon kita. Thomas Midgley menemukan bahwa CFC merupakan bahan pendingin yg lebih aman daripada bahan pendingin beracun lainnya seperti ammonia. Tapi nyatanya malah merusak ozon. Idenya yg terkenal lagi adalah menambahkan tetrahedryl lead (timbal tetrahedral) ke dalam bensin. Tapi nyatanya, ia justru menambah daftar panjang dosanya dengan menyebabkan orang2 keracunan timbal. Ia dijuluki sebagai seorang lelaki yg "memiliki dampak yg lbh besar pada atmosfer dibanding satu organisme tunggal mana pun dalam sejarah dunia."

4. Sarin Gas

Dr. Gerhard Schrader merupakan ahli kimia Jerman yg terspesialisasi dalam menemukan insektisida baru. Namun ia pernah menghasilkan penemuan yg "cacat" seperti sarin dan tabun, yg terkenal sbg nerve agent (ada yg tau maksudnya "agent" di sini apa?)

3. Nuclear Fusion

Sir Marcus Laurence Elwin Oliphant merupakan orang pertama yg menemukan bahwa inti hidrogen berat dapat direaksikan satu sama lain. Reaksi fusi ini merupakan dasar dari bom hidrogen.

2. Rockets

Roket tadinya dirancang untuk dapat membawa objek ke luar angkasa. Namun, tujuan ini berubah. Wernher von Braun merupakan ilmuwan yg membuat roket Nazi V2 yg telah membunuh 7.250 prajurit militer dan orang sipil serta 20.000 budak pekerja selama masa pembuatannya. Kemudian USA mengembangkan roket2 ICBM yg dapat membawa banyak hulu ledak nuklir. Dan akhirnya diciptakanlah roket Saturn V yg (katanya) berhasil membawa manusia ke bulan.


1. Ecstasy

Anton Köllisch mengembangkan 3,4-methylenedioxymethamphetamine (duh namanya panjang bener) sebagai obat untuk meredam pendarahan abnormal. Penemuan ini diabaikan selama 70 tahun sampai menjadi terkenal di club2 dance di awal 80an. Akhirnya zat ini menjadi empat besar obat ilegal yg telah membunuh sekitar 50 orang per tahun di UK. Anton Köllisch sendiri meninggal dalam Perang Dunia I.

03.45 Edit This 0 Comments »

DENAH SMA NEGERI 1 SIBOLGA

03.44 Edit This 0 Comments »

VISI MISI SMAN 1 SIBOLGA


VISI MISI SMAN 1 SIBOLGA

1. VISI : Mewujudkan Sekolah Standar Nasional (SSN)
Indikator :
1.1. Iklim belajar yang kondusif dengan Kompetensi Ketuntasan Minimal > 75
1.2. Sarana-prasarana pendukung pembelajaran sesuai standar pelayanan minimal pendidikan.
1.3. Siswa lulusan mampu bersaing masuk PTN dan tersebar pada PTN Favorit
1.4. Berperan dan atau mampu menjuarai berbagai jenis lomba baik pada tingkat Kota Sibolga, Provinsi maupun Nasional.

2. MISI :
2.1. Meningkatkan kualitas pembelajaran maupun ekstra kurikuler yang dilandasi iman dan taqwa serta budaya dan disiplin yang baik.
2.2. Meningkatkan kualitas dan fungsi serta pemanfaatan sarana-prasarana pembelajaran maupun sumber belajar lainnya.
2.3. Meningkatkan kualitas dan akuntabilitas manajemen pengelolaan sekolah.
2.4. Menjalin kerja sama yang baik dan harmonis antar warga sekolah, masyarakat dan instansi terkait.

3. TUJUAN SEKOLAH
Mewujudkan Sekolah Menengah Atas Berstandar Nasional menuju Bertaraf Internasional
3.1. Tujuan Jangka Panjang
a. Standar Kompetensi Ketuntasan Minimal (KKM) > 75
b. Siswa lulusan diterima pada PT + 80% ; PTN + 60% dan sebahagian tersebar pada PT. Favorit.
c. Menjuarai salah satu lomba Olympiade dan atau lomba Mata Pelajaran Tk. Provinsi dan Peserta Tk. Nasional.
d. Memiliki 2 (dua) Kelompok LKIR yang salah satunya mampu bersaing pada Tk. Provinsi dan Peserta Tk. Nasional.
e. Menjuarai salah satu Cabang Olah Raga pada Tk. Provinsi dan Peserta Tk. Nasional
f. Menjuarai salah satu Lomba Seni pada Tk. Provinsi dan Peserta Tk. Nasional
g. Menjuarai salah satu jenis kegiatan Pramuka pada Tk. Provinsi dan Peserta Tk. Nasional
h. Menjuarai salah satu jenis Lomba Drum Band Tk. Provinsi dan Peserta Tk. Nasional
i. Finalis Lomba Kebersihan Sekolah (7K) dan peserta Tk. Nasional
j. Perencanaan Sekolah Berbasis Internasional

3.2. Tujuan Jangka Menengah
a. Standar Kompetensi Ketuntasan Minimal (KKM) = 75
b. Memiliki Sarana Prasarana pembelajaran yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal Pendidikan.
c. Siswa lulusan diterima pada PT + 55% ; PTN + 30% dan sebahagian tersebar pada PT. Favorit.
d. Menjuarai salah satu Lomba Olympiade dan atau lomba mata pelajaran Tk. Kota Sibolga dan peserta pada Tk. Provinsi.
e. Memiliki 1 (satu) kelompok LKIR yang mampu bersaing pada Tk. Kota Sibolga menuju Tk. Provinsi.
f. Memiliki Tim Olah Raga, minimal 2 (dua) cabang yang mampu menjadi juara pada Tk. Kota Sibolga dan Finalis pada Tk. Provinsi.
g. Memiliki 1 (satu) kelompok Paduan Suara/Vocal Group yang mampu menjuarai Tk. Kota Sibolga dan peserta Tk. Provinsi.
h. Memiliki 2 (dua) Gugus Pramuka yang mampu bersaing pada Tk. Kota Sibolga dan Tk. Provinsi.
i. Memiliki 1 kelompok Drum Band yang mampu bersaing pada Tk. Kota Sibolga dan Tk. Provinsi.
j. Menjuarai Lomba Kebersihan Sekolah (7 K) Kota Sibolga dan peserta Tk. Provinsi.

03.43 Edit This 0 Comments »

Fakta mengagumkan tentang bumi


Masih banyak hal-hal baru yang ditemukan setiap hari. Bahkan, sebagian besar lautan bahkan belum digali,dengan ratusan spesies baru,Menawarkan hutan hujan baru binatang dan tanaman sesering kita dapat menjelajahi mereka. Bumi yang selalu berubah, pergeseran, dan exposing baru yang mengherankan. Butuh waktu bertahun-tahun dan banyak pikiran besar untuk menyelesaikan masalah yang lolos ke gunung yang luas bentangan dari luar ruang. Berikut adalah sepuluh fakta menakjubkan tentang rumah kami yang Anda mungkin tidak menyadarinya..

1. Dust in the Wind
Ahli dari USGS menyatakan bahwa sekitar 1.000 ton ruang bawah reruntuhan hujan di Bumi setiap tahun.

2. Hot, Hot, Hot
Kebanyakan orang percaya bahwa Death Valley, California, Amerika Serikat adalah tempat yang paling panas di Bumi.tetapi ada tempat yang tercatat memiliki suhu paling panas adalah dari Azizia di Libya merekam suhu 136 derajat Fahrenheit (57,8 Celcius) pada 13 September 1922.sedangkan di death valley,suhu pernah tercatat tertinggi hingga 134 Fahrenheit pada 10 Juli 1913.

3. Shaky Ground
Gempa Bumi dapat merusak dan banyak menyebabkan kematian dalam setahun.However, the Earth releases about 1 million a year, almost all are never even registered.

4. Deep water
Deep water terdalam di dunia adalah di bekas USSR dan itu adalah Danau Baikal. Memiliki panjang 400 mil, dengan lebar sekitar 30, tetapi dengan kedalaman sekitar satu mil: 5371 kaki bawah. Hal ini cukup mendalam, sehingga danau ini dikategorikan sebagai 5 danau terbesar didunia.

5.Pegunungan
pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah 4.525 mil panjang dan menempati ranking sebagai pegunungan terpanjang didunia. Kedua Longest: The Rockies; Ketiga: Himalaya; Keempat: The Great Dividing Range di Australia; Kelima: Trans-Antartika Mountains. Untuk setiap 980 kaki Anda naik sebuah gunung, suhu tetes 3-1/2 derajat.

6.lake and sea
Terbesar di pedalaman laut (atau, kadang-kadang disebut danau) adalah Laut Kaspia yang berada di perbatasan Iran dan Rusia.

7.Salty Oceans
Jika Anda dapat menguapkan semua air dari semua lautan dan menyebarkan garam atas segala akibat tanah di Bumi,you would have a five hundred-foot layer coating everything.

8.The Big Blue Marble
Bumi ini, dalam kenyataannya, tidak benar-benar bulat.It is called an oblate spheroid meaning it’s slightly flattened on the top and bottom poles.

9. Desert
Percaya atau tidak, sebagian besar gurun pasir dibumi tidak seluruhnya terdiri dari pasir. Banyak, sekitar 85% dari mereka, adalah batu-batu dan kerikil.gurun Terbesar yaitu Sahara, mengisi sekitar 1 / 3 dari Afrika (dan terus berkembang) yang akan mengisi hampir benua Amerika.

10.The Atmospher
Banyak lapisan yang ada dibumi kita termasuk Mesosfer, ionosfir, exosphere, dan thermosphere, tetapi yang troposphere, yang paling dekat dengan planet bumi, yang mendukung kehidupan kita dan, dalam kenyataannya, di thinnest hanya sekitar 10 mil tingginya.

03.42 Edit This 0 Comments »

Hewan-hewan aneh


Di dunia saat ini banyak sekali ditemukan hewan-hewan aneh dan misterius yang banyak mengundang keingintahuan dari kalangan ilmuwan. Hewan-hewan ini pun belum pernah didapatkan wujud fisik yang nyata sehingga perihal hewan ini belum diketahui benar. Berikut ini adalah daftar hewan aneh dan misterius di dunia.
Ahool

Ahool adalah kelelawar yang berukuran raksasa. Rentang sayapnya berukuran lebih dari 7 kaki. Hewan ini pernah dilihat di sekitar Jawa.

Agogwe

Agogwe adalah makhluk seperti manusia dan berukuran sangat kecil, mirip kurcaci. Sering ditemukan di Timur Afrika.

Serigala Andean

Serigala Andean diketahui jelas bentuknya, namun sering kelihatan di sekitar Artik dan Amerika Utara.

Kucing Rubah

Kucing Rubah merupakan sejenis karnivora baru yang ditemukan di Kalimantan. Ukurannya lebih besar dari kucing biasa, memiliki bulu berwarna merah, ekor yang panjang, dan kaki depan lebih panjang daripada kaki belakang seperti katak. Hewan ini mirip perpaduan antara kucing dan rubah.

Harimau Tasmania

Harimau ini memang pernah ada pada zaman lampau dan dipercaya telah punah. Harimau ini kadang terlihat di Papua Nugini.

Tsuchinoko

Spesies ular yang amat langka dan aneh, berperut gendut mirip botol atau pin boling dengan ekor yang kecil mirip ekor tikus. Pernah dilihat di Hokaido, Jepang.

Yeti

Serupa dengan Bigfoot, muncul di wilayah Himalaya.

Buru

Kadal sepanjang 15 kaki dan berwarna gelap. Ditemukan di Himalaya dan dipercaya telah punah.

Jersey Devil

Binatang berbentuk kuda yang mempunyai sayap seperti kelawar dan mempunyai tangan. Berdiri dengan dua kaki, ditemukan di New Jersey, Amerika Serikat.

Mokele-Mbembe

Dipercaya sebagai dinosaurus yang masih hidup di Kongo, Afrika.

Cacing “Kematian” Mongolia

Cacing raksasa seperti ular yang ditemukan di sekitar Gurun Gobi. Dapat membunuh dengan nafasnya yang beracun.

Mothman

Merupakan makhluk setengah manusia dan setengah kelelawar, tidak memiliki leher, bersayap dan bermata merah. Pertama kali dilihat pada tahun 1966 dan diidentifikasikan sebagai UFH ( Unidentified Flying Humanoid).

Ogopogo

Monster laut yang serupa dengan Nessie di danau Loch Ness. Bedanya Ogopogo ditemukan di danau Okanagan, Kanada

03.41 Edit This 0 Comments »

7 Koleksi meteorit terbesar di bumi


Meteorit adalah batu meteor yang berhasil mencapai permukaan bumi. Disebut juga meteor setelah menembus atmosfir bumi tetapi belum mencapai permukaan bumi. Merupakan asteroid kecil yang ketika memasuki atmosfir bumi, gesekan udara menyebabkan meteor menjadi panas dan menimbulkan cahaya sehingga kadang kala disebut bintang jatuh.

Ini dia koleksi meteorit terbesar yang pernah jatuh di bumi:

7. Willamette, USA. Perkiraan Berat: 15.5 ton

6. Mbosi, Tanzania. Perkiraan berat: 16 ton

5. Agpalilik, Greenland. Perkiraan berat: 20 ton

http://lh3.ggpht.com/_XS_E17FPG-M/RdFa7A_xhKI/AAAAAAAAAaU/2C330L5AGFs/Agpalilik+a.jpg

4. Bacubirito, Mexico. Perkiraan berat: 22 ton

http://lh6.ggpht.com/_XS_E17FPG-M/RdFb5w_xhNI/AAAAAAAAAas/dx8A0JOOv6E/Bacubirito+22t.jpg

3. Ahnighito, Cape York, Greenland. Perkiraan berat: 31 ton

2. El Chaco, Argentina. Perkiraan berat: 37 ton

1. Hoba, Namibia. Perkiraan berat: 60 ton
http://media-2.web.britannica.com/eb-media/65/98465-004-1A42C137.jpg